Dalam sambutannya, Menko Luhut
mengucapkan apresiasinya kepada seluruh pihak termasuk CBL yang turut
berkontribusi dalam renovasi empat ruang kelas di FEB UI.
“Saya ucapkan selamat atas
launching 4 renovasi kelas FEB UI yang diinisasi oleh teman-teman Alumni FEB UI
angkatan 2002, sebagai bagian dari kegiatan reuni 20 tahun angkatan 2002.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu, termasuk dari CBL. Saya berharap
sumbangsih renovasi kelas yang dilakukan dapat membantu mendorong FEB UI
menjadi fakultas ekonomi yang top di dunia, membangun SDM Indonesia yang tidak
hanya pintar, tetapi juga memiliki karakter,” ujar Luhut.
Menko Luhut mengatakan,
pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan bangsa. Untuk kita bisa
menjadi negara maju, universitas sebagai ujung tombak pendidikan tinggi dan
riset Indonesia harus bisa terus berbenah, termasuk dari segi infrastrukturnya.
“Renovasi yang dilakukan
ditujukan untuk menjadikan kelas yang ada menjadi lebih modern, disesuaikan
dengan perkembangan kebutuhan mahasiswa akan teknologi digital,” imbuhnya.
Tidak hanya peresmian, di hari
yang sama dilakukan juga Diskusi Ekonomi dengan tema "Mengawal Indonesia
Maju Menuju Indonesia Emas 2045” bersama Dewan Guru Besar FEB UI.
Indonesia memiliki visi besar
menjadi negara berpendapatan tinggi atau maju sebelum tahun 2045. Namun, untuk
mencapai target tersebut, pertumbuhan ekonomi harus meningkat dari kisaran 5%
saat ini menjadi sekitar 6%. Oleh karena itu, diskusi ini dianggap penting agar
pemerintah dapat bertukar pikiran dan mendapatkan masukan dari para akademisi
terkait evaluasi pembangunan selama 10 tahun terakhir dan langkah-langkah
strategis yang harus diambil ke depan dalam menghadapi berbagai tantangan yang
ada.
Salah satu tindak lanjut untuk
mendorong visi tersebut adalah mengukur efektivitas kebijakan di Indonesia,
yang menurut Luhut, akan sangat baik jika UI turut andil dalam hal ini.
“Saya ingin menyampaikan kepada
UI bahwa UI harus bermanfaat untuk melakukan pengukuran. Seperti di mana posisi
kita sekarang? Misalnya, biaya pendidikan meningkat dari 5% menjadi 20%, apa
dampaknya? Sehingga dari situ, kita akan tahu apakah kebijakan kita benar atau
tidak. Saya pikir kita manfaatkan itu. Banyak sekali hal yang dapat kita
perbaiki, seperti hilirisasi nikel, digitalisasi, e-catalogue,” ungkap Luhut.
Pada kesempatan terpisah Direktur CBL Indonesia Investment Tatang Hendra menyampaikan kepada Dekan FEB UI dan Jajaran pengurus Alumni FEB Tahun 2002, bahwa UI sebagai lembaga pendidikan yang memiliki reputasi dan kapabilitas yang baik telah menghasilkan banyak praktisi baik di birokrasi maupun di kalangan industry di Republik ini.
Bagi PT CBL Indonesia Investment
kolaborasi ini merupakan manivestasi pentingnya kerjasama antara dunia
pendidikan dan kalangan pelaku Industri dalam membangun perekonomian dan dunia
pendidikan Indonesia. Semoga partisipasi dari perusahaan bisa memberikan kontribusi
bagi kemajuan dunia pendidikan khususnya di UI dan umumnya di Indonesia.
Menko Marves Luhut Binsar
Pandjaitan bersama Direktur PT CBL Indonesia Investment Tatang Hendra, beserta
pihak-pihak yang turut berkontribusi dalam proyek renovasi ruang kelas FEBUI,
Rabu (19 Juni 2024). (Doc : PT CBL Indonesia Investment). (hms)